oleh

Husnan Bey Fananie Siapkan 10 Pengacara Kawal Pencalonan Ketua Umum PPP

TEMPOTERKINI.COM- Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA resmi menggandeng ATS & Partner Law Firm menjelang penyelenggaraan Muktamar pada akhir September 2025 mendatang.

Pimpinan ATS & Partner Law Firm, Achmad Taufan Soedirdjo mengatakan sebagai kuasa hukum resmi kami akan mengawal beliau (Husnan Bey Fananie, red) dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum DPP PPP pada periode mendatang. Untuk itu kami telah menyiapkan tim hukum beranggotakan 10 pengacara untuk memastikan seluruh proses muktamar berjalan sesuai aturan partai.

“Kuasa hukum hadir untuk menjamin agar setiap tahapan berlangsung sesuai aturan AD/ART PPP. Bila ada indikasi pelanggaran, intimidasi di akar rumput atau permainan yang menciderai demokrasi partai. Kami tidak segan menempuh langkah hukum demi terciptanya pemilihan yang adil, jujur, dan berkeadilan,” ujar Taufan di kantornya kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

Lanjut Taufan, seperti kita ketahui bersama bahwa PPP ini merupakan partai legend bersama dengan Golkar dan PDIP sejak awal itu ada di Indonesia sehingga kami berharap dengan adanya calon ketua umum Bapak Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, PPP mendapatkan angin segar di akar rumput bisa bersatu kembali membesarkan partai di bawah kepemimpinan beliau.

“Pada hari kami pun resmi mendapatkan kuasa dari beliau, sehingga ATS & Partner Law Firm siap bersinergi dengan timses untuk memastikan proses Muktamar bisa berjalan dengan baik dan mewakili aspirasi kader-kader PPP di seluruh Indonesia,” katanya.

Taufan menjelaskan setelah ini kami juga akan beraudiensi dengan panitia Muktamar agar kita tahu aturan-aturan yang ditetapkan oleh SC pada Muktamar nanti tahu mekanisme dan syarat pendaftarannya seperti apa.

“Jangan sampai nanti ada indikasi untuk mematahkan para calon ketika akan mendaftarkan diri. Jika ada maka hal itu sangatlah tidak baik, karena PPP saat ini membutuhkan pemimpin baru yang bisa mewakili akar rumput PPP,” ungkap advokat mantan santri Gontor tersebut.

Sementara itu, Managing Partner Ahid Syaroni, menegaskan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan tim inti pemenangan Prof. Husnan di kantor ATS & Partner.

“Selain penandatanganan surat kuasa, kami juga membahas teknis pendampingan hukum dan strategi dalam menghadapi muktamar. Fokus kami adalah melindungi hak-hak Prof. Husnan sebagai calon Ketua Umum PPP,” katanya.

Ahid menambahkan, ATS & Partner Law Firm akan berkomitmen penuh mendampingi Prof. Husnan mulai dari proses pencalonan hingga pengesahan hasil muktamar.

“Langkah hukum ini bukan semata strategi politik, melainkan bagian dari ikhtiar menjaga marwah partai agar proses pemilihan berjalan sah, tertib, dan transparan,” tutupnya.

Keputusan Prof. Husnan menggandeng ATS & Partner Law Firm dinilai sebagai bentuk keseriusan dalam memperjuangkan demokrasi internal PPP sekaligus menjamin keberlangsungan muktamar yang bersih dan sesuai koridor.

Adapun yang mendasari Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA., mencalonkan diri sebagai ketua umum PPP itu merupakan panggilan hati, karena dirinya merasa berada di partai berlambang Ka’bah itu sejak sebelum reformasi. Terlebih melihat situasi PPP yang tidak lolos ke Senayan dengan menempatkan wakilnya di DPR maka semakin menguatkan tekad sebagai agent of change (agen perubahan).

“Sebenarnya kita tidak gagal dalam pemilu 2024, tetapi kita masih belum bisa menempatkan kembali kader-kader terbaik di parlemen nasional (DPR,red). Ini merupakan yang pertama selama Indonesia merdeka dan ada pemilu baru PPP tidak lolos Parlemen pusat,” katanya.

Husnan mengatakan PPP sebagai rumah politik umat Islam di Indonesia kehilangan kepercayaan dari masyarakat untuk menempatkan wakilnya di DPR RI. Di Muktamar kali ini saya rasa yang paling memprihatinkan buat kita semuanya, untuk itu kita harus mengevaluasi secara mendalam dan detail dari akar rumput dan konstituen bawah sebenarnya apa yang terjadi pada pemilu 2024 kemarin bisa kehilangan kursi, suara bahkan tidak bisa menempatkan wakil di DPR RI untuk itu kita akan sisir.

“Saya ingin mengajak semua pihak yang berkaitan dengan PPP membangun kembali partai ini dari kekurangannya, kehilangan dan ketidakpercayaannya. Maka yang pertama kita harus membangun marwah partai, untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat dan umat,” ujarnya.

Menurut Husnan, sebagai pimpinan di pusat, harusnya tidak perlu ragu ataupun gengsi hanya dengan duduk di pusat saja tetapi harus turun ke bawah konstituen kita di akar rumput seperti pesantren, daerah, masjid, madrasah dan dimana disitu ada kantong umat Islam. Kita tahu seluruh tanah air ini pasti ada umat Islamnya, jadi sebenarnya tidak begitu sulit untuk kita bangkit namun harus melakukannya dengan kerja keras dan membangun kepercayaan itu.

“Dalam rangka Muktamar 2025 PPP harus bangkit, dengan merevitalisasi, restorasi, reformasi bahkan membuat perubahan. Saya akan berusaha menjadi pemimpin dalam rangka perubahan (agent of change) dengan membangun kembali kepercayaan dari masyarakat,” tuturnya.

Husnan menjelaskan jika dipercaya untuk memimpin maka target utama saya di 2029 adalah mengembalikan PPP berada di tingkat nasional, dengan menempatkan wakil-wakil kita di DPR RI. Bersama-sama dengan partai lain, duduk sejajar dan berdiri sama tinggi untuk membangun republik ini dengan baik.

“Sebagai kader yang telah lama berada di PPP merasa terpanggil untuk melakukan perubahan ini, dan itu juga yang diinginkan oleh teman-teman semua di daerah termasuk bagaimana kita berkolaborasi dengan kuasa hukum kita karena mereka juga mempunyai keterpanggilan yang sama. Sehingga itu yang menjadikan semangat kita, ternyata hampir di seluruh wilayah yang ada di DPW PPP se Indonesia hampir mengatakan hal yang sama sehingga ingin bergerak bersama,” ucapnya.

Husnan juga mengungkapkan PPP akan selalu mendukung pemerintahan yang sah, tak terkecuali saat ini yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Saya akan berada di belakang untuk selalu mendukung pemerintahan.

“Apalagi saya melihat negeri ini adalah hadiah dari Allah SWT untuk umat Islam tetapi kita juga harus menjaga umat-umat yang lain. Nanti apabila kami diberikan kepercayaan untuk memimpin maka akan mengikuti seperti para pendahulu, dimana kita tidak pernah berada diluar pemerintahan tetapi selalu berada di dalam,” katanya.

Husnan memberikan alasannya PPP sejak dulu tidak pernah berada di luar pemerintahan dikarenakan ingin menjaga dan menjadi pagar serta melayani umat yang sebesar ini di Indonesia. Umat kita bukan hanya Islam meskipun mayoritas, tapi kami juga memikirkan bagaimana semua umat dalam beragama, ibadah, keluarga, ekonomi, masyarakat dan politiknya untuk itu kita harus ada di dalam.

“Dengan berada di dalam pemerintahan, di sana kita bisa menjadi umat Islam yang rahmatan lil’alamin, moderat, bisa merangkul siapapun dan menjadi contoh umat Islam di dunia. Karena kita adalah benteng umat Islam terakhir, kita adalah benteng peradaban terakhir dunia, tidak ada umat Islam yang sebesar ini di belahan dunia lainnya,” cetusnya.

Terakhir, sambung Husnan, saya berpesan kepada teman-teman, para ketua, sekretaris dam semua pengurus PPP yang ada di seluruh Indonesia mari kita perbaiki niat kita. Niat dalam berpolitik, niat dalam bernegara, dan dalam mengurus partai ini karena partai ini bukan hanya sekedar partai politik rumah besar umat Islam.

“Kita menyamakannya seperti masjid, ketika kita di dalam masjid berarti kita beribadah. Tidak ada di dalam masjid main catur ataupun pingpong, karena di dalam masjid pasti kita beribadah pun demikian ketika berada di PPP maka kita dalam konteks beribadah untuk mengangkat dan memakmurkan seperti yang sudah dikatakan oleh Nabi besar kita Muhammad SWT,” pungkas cucu pendiri Pesantren Gontor itu. (ELC)

Loading...

Baca Juga